Jumat, 17 Oktober 2008

Lin Dan Tunda Pernikahan

BEIJING, - Dua sejoli atlet bulu tangkis China, Lin Dan dan Xie Xingfang menunda rencana untuk menikah dan berkonsentrasi meraih posisi peringkat utama dunia.

Di Olimpiade Beijing lalu, sepasang kekasih ini gagal mewujudkan ambisi mereka untuk menyamai prestasi atlet Indonesia, Susy Susanti dan Alan Budikusuma saat meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992. Lin Dan meraih medali emas tunggal putera, namun Xingfang gagal karena medali emas dierbut rekannya, Zhang Ning.

Kegagalan ini membuat Xingfang menunda targetnya untuk mundur dan menjadi ibu rumah tangga. Ia akan kembali berkonsentrasi dalam bulutangkis dunia, apabila China baru saja kehilangan Zhang Ning yang mundur sebagai pemain.

''Saya ingin terus bertanding dengan pikiran lebih santai dan menikmati permainan bulu tangkis. Bila saya dapat melakukan hal ini, saya akan melanjutkan karir saya sebagai pemian,'' ungkap Xingfang.

Lin Dan dan Xie Xingfang pernah menempati peringkat utama dunia bersamaan. Namun posisi Lin Dan kemudian digeser Lee Chong-wei, atlet Malaysia yang dikalahkan di final Olimpiade Beijing.

Beberapa atlet China peraih medali emas Olimpiade Beijing memang melangsungkan pernikahan usai keberhasilan di pesta olahraga dunia tersebut. Juara cabang tenis meja, Wang Nan, peraih medali emas anggar, Zhong Man serta juara cabang taekwondo Chen Zhong telah memutuskan hidup berkeluarga. Sementara dua atlet senam juara olimpade, Yang Wei dan Li Xiaopeng juga bersiap menempuh hidup baru.

''Perkawinan mereka sangat menyenangkan dan manis. Namun saat ini kami belum berpikir ke arah situ. Lin (Dan) masih fokus pada karirnya di dunia olahraga,'' kata Xingfang. ''Saya memahami dan mendukung dia sepenuhnya.'' (CAY)

(Sumber: Kompas.com)

Pemain Inginkan Pemimpin PBSI yang Membawa Perubahan Besar

Sebagai ujung tombak dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), pebulutangkis unggulan yang sudah menorehkan prestasi di kancah internasional berhak membuka suara untuk mengutarakan aspirasi. Meski pada pelaksanaan Munas PBSI 13-15 November mendatang tidak mempunyai hak suara, namun sejumlah pebulutangkis unggulan menginginkan pemimpin PBSI yang bisa membawa perubahan total dan dalam pemilihan ketua mendatang tidak dicampuri urusan politik.

Sejumlah pemain unggulan PBSI mengutarakan keinginannya agar calon 'bapak' mereka nanti bisa membawa perubahan di tubuh organisasi. Meski suara para atlet ini tidak bisa memberikan pengaruh besar terhadap pemilihan mendatang, namun mereka berharap siapapun nanti ketuanya bisa memperbaiki bagian keseluruhan di PBSI.

Dalam acara pertemuan yang dilaksanakan di kawasan Panglima Polim III Jakarta, Kamis (16/10) hadir sejumlah pemain bulutangkis andalan. Mereka menegaskan kehadiran lima atlet berprestasi itu sebagai wujud kepedulian mereka terhadap kemajuan dunia bulutangkis Indonesia yang dinilai mereka perlu perubahan yang lebih baik.

Sejumlah atlet yang hadir memberikan aspirasinya diantaranya Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Lilyana Natsir, dan Maria Kristin memberikan aspirasinya figur seperti apa yang dibutuhkan ujung tombak bulutangkis Indonesia.

Taufik yang lebih banyak bicara menegaskan bahwa pada dasarnya mereka ada dalam posisi netral. Tidak perduli militer ataupun sipil yang jelas nanti yang terpilih bisa memberantas penghambat kemajuan Bulutangkis di Indonesia. ''Kalau saya pribadi figur yang nantinya terpilih mempunyai leadership, punya wawasan luas, bisa cari dana dan tentu saja wawasan internasional juga ada. Jadi siapapun itu, yang terpenting bisa benar-benar membawa perubahan secara mendasar'' kata Taufik, peraih emas tunggal putra di Olimpiade Athena 2004.

Pemain lain yang juga hadir sepakat pemilihan mendatang jangan sampai dicampuri unsur politik. Sehingga bisa mengotori sportifitas dari olahraga bulutangkis itu sendiri. ''Saya pribadi tidak ingin ikut campur dalam urusan pemilihan ketua, tapi saya hanya ingin mengatakan siapapun ketuanya bisa memantau bawahannya dan bisa menciptakan regenarasi yang baik, sehingga kami sebagai pemain tidak perlu memikirkan hal ini. Dan olahraga bulutangkis masih bisa dipertahankan,'' imbuh Lilyana Natsir.

Keberadaan ketua memang tidak selalu berada dalam organisasi, untuk itu ketiga atlet yang lain Simon, Maria, dan Sony juga menambahkan agar ketua nantinya membawa perubahan baik terutama bisa membina bawahannya agar bekerja dengan baik. Pemain juga menginginkan agar permasalahan mereka bisa didengar, sehingga tugas berat mereka untuk bertanding bisa optimal.

Dalam pertemuan juga disinggung agar mereka bisa lebih memperhatikan kesejahteraan pemain, terutama jaminan pensiun di hari tua. Berbeda dari Malaysia dan China, dimana pemain unggulan sudah mendapat jaminan hari tua. Permasalahan yang belum terakomodasi ini bisa menghambat regenerasi berikutnya.

''Siapa yang ingin jadi atlet kalau masa depannya tidak jelas. Saya juga berpesan ketua nantinya bisa memantau bawahannya agar terhindar dari penyelewengan yang tidak semestinya terjadi. Karena ini salah satu faktor utama penghambat kemajuan dunia bulu tangkis Indonesia, diurus pengurus yang tidak loyal dan menyalahgunakan jabatan. Tapi secara keseluruhan kami ini tidak memihak manapun dan kami hanya ingin perubahan lebih baik lagi,'' pungkas Taufik bersuara lantang. (*/OL-03)

(Sumber: mediaindonesia.com)

Dutch Open 2008 Day 2 Rendra Wijaya/Meiliana Jauhari Membuat Kejutan

- Pasangan ganda campuran Rendra Wijaya/ Meiliana Jauhari yang tidak diunggulkan pada grand prix kali ini, berhasil membuat kejutan dengan melaju ke babak perempat final setelah menundukkan unggulan pertama asal Taipei, Chien Hung Ling/ Chou Chia Chi dalam pertarungan tiga set.

Tertinggal 19-21 di set pertama, RenMei berhasil membalas kekalahan di set pertama dengan melibas pasangan Taipei itu dengan skor cukup telak 21-12. Pada set penentuan kejar mengejar angka terjadi, sempat teringgal 0-3 diawal set, RenMei berhasil menyamakan kedudukan di 3 dan 4 sama. Tertinggal 4 poin saat mendekati jeda interval, RenMei berhasil kembali membuat skor kembar di 10-10, untuk kemudian tertinggal 10-11. Setelah jeda interval, RenMei tak memberikan kesempatan lagi kepada ganda Taipei untuk memimpin perolehan angka, setelah kembali mengejar ketinggalan di skor 13-13, RenMei berbalik terus memimpin perolehan angka dan akhirnya memenangkan set ketiga dengan 21-16 dalam tempo 40 menit.

Sedangkan tunggal putri hanya menyisakan Rosaria Yusfin Pungkasari yang berhasil mengalahkan Anu Nieminen asal FInlandia yang juga merupakan unggulan 7, 21-16, 21-12. Tunggal putra tinggal Andre Kurniawan Tedjono dan Ari Yuli Wahyu yang memastikan satu tempat di perempat final setelah satu tunggal putra lainnya Dyonisius Hayom Rumbaka dipaksa menyerak ditangan unggulan enam asal India, Chetan Anand, 16-21, 12-19, 19-21. Sedangkan wakil ganda masih terus melaju, baik ganda putra, ganda putri dan dua ganda campuran.(Ira Ratnati)

Hasil Pertandingan:
Andre Kurniawan Tedjono vs Pawar Anand (Ind), 21-19, 20-22, 21-17.
Ari Yuli Wahyu Hartanto vs Ipsen Kasper (Den), 21-8, 21-9.
Maria Febe Kusumastuti vs Shizuka Uchida (Jpn), 19-21, 15-21.
Maria Elfira Christina vs Zechiri Linda (Bul), 14-21, 10-21.
Fran Kurniawan/Rendra Wijaya vs Faust Hendriksen Kasper/John Skovgaard Christian (Den) 21-11, 21-13.
Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawaty vs Barning Samantha/Muske Eefje (Ned), walk over.